Monday, May 23, 2016

Sinopsis : Nakanai to Kimeta Hi episode 2 part-2



Sinopsis : Nakanai to Kimeta Hi episode 2 part-2




Sebelumnya : Miki mendapat  teguran marah  dari atasanya Sano-san yang telah membuat Sano-san mendapat teguran dari kepala departemen sekaligus harus  membuat  surat permintaan maaf atas  insiden terkuncinya Miki  di  ruang pendingin .

---------------


Sano-san memarahi  Miki  yang  punya  motif  dari  apa  yang telah terjadi  dan setelah puas  menumpahkan segala kesal dan amarahnya Sano pun meninggalkan Miki  yang  masih  terdiam di  ruangan tsb  sendiri .

Miki  hanya  mampu  menghela  dada  dan berusaha  sabar  menerima tumpahan kekesalan  atasannya  tsb .

Miki  kembali  ke  meja  kerjanya  untuk kembali  menyelesaikan pekerjaannya  tapi  saat  menyalakan komputer  , komputer Miki mengalami error  karna komputer  di  matikan dengan cara kurang  aman yang menyebabkan komputer  tak  menyimpan data yang  tengah di  kerjakan oleh  Miki .

Melihat  hal tsb  jelas Miki  terlihat  sedih  tapi  tetap Miki coba  sembunyikan dengan mencoba  mengulangi  pekerjaannya  dari  awal  kembali .

Sano-san  yang  duduk  di  belakang  Miki  hanya  memperhatikan Miki dengan tatapan yang  masih kurang suka  dan sebal  kepada  Miki .


---------


Pada hari libur  di  rumah  Miki  tengah  membersihkan rumahnya  dengan menggunakan vakum cleaner , saat  tengah  membersihkan rumah Miki menemukan Hp nya  yang  tergeletak  dengan ragu Miki  tampak ingin mengsms seseorang  dan saat  akan menggunakan hp-nya Miki kembali  ragu  dan mengurungkan niatnya  untuk mengetik pesan di ponselnya .



Tapi  tak  lama kemudian ponsel Miki  berbunyi  tanda pesan masuk dan Miki  langsung membuka hpnya  dengan wajah sumringah saat  melihat siapa yang mengirim sms padanya .

Miki  tampak berlari  menuju  sebuah  tempat  , setelah sampai  le tempat  tujuan Miki lega  karna Miki  ternyata  datang  lebih  awal  dan tak terlambat , Miki pun memilih duduk di  sebuah tempat di  taman tsb .



Saat  Miki  tengah menunggu  tampak seseorang yang duduk  di  belakang  Miki  yang  juga  tengah tampak menunggu  seseorang dan orang  tsb  ternyata  adalah Nakahara .

Nakahara  yang melihat  Miki  langsung menyapa Miki  yang ternyata  datang lima belas  menit  lebih awal .

Miki  yang  terkejut dengan sapaan Nakahara pun terlihat  kikuk  dan mengomentari Nakahara  yang juga datang  lebih  awal  juga .


-----------



Miki  berlari  menuju  pantai  yang indah  sementara Miki  mengikuti  Miki  dari belakang .

Miki  megungkapkan pantai  yang  terlihat  indah , kemudian Miki  bertanya dimana tempat  rahasia  yang ingin Nakahara tunjukan padanya .

Nakahara  menjawab jika tempat  tsb tidak  jauh  dari  pantai tsb .

Nakahara  pun mengajak  Miki  untuk jalan -jalan sejenak di  pantai , Miki  pun mengiyakan ajakan Nakahara .

Mereka  pun berjalan di tepi  pantai  Miki menggunakan kamera  untuk memotret  disana keadaan disana .



Nakahara  kemudian memberikan Miki  sebuah  cangkang kerang  yang  berbentuk hati .

Miki menyukai  kerang  hasil temuan Nakahara tsb .

Nakahara  mengatakan jika cangkang tsb terbentuk  atas  dasar  waktu  yang  lama dan sepertinya cangkang tsb sudah sangat  tua hingga terbentuk seperti  itu .

Nakahara  kemudian bertanya  apakah Miki  pernah datang  ke Italy .

Miki menjawab  jika  dirinya  tak  pernah  pergi kesana , dan balik bertanya  apakah Nakahara  pernah  ke  Italy .

Nakahara  menjawab  jika  perjalanan bisnis  pertamanya adalah ke  cabang  kantor yang  ada di Roma .

Nakahara mengatakan jika  hal  tsb merupakan perjalanan pertamanya  ke negeri  penuh  sejarah  tersebut dan disana pula Nakahara  mengerti dengan ungkapan jika " Roma tak di  bangun dengan hanya  sehari " . 

Jadi kerang takkan bisa  membuat sebuah cangkang dalam sehari , dan Miki juga  takkan bisa melakukan segala sesuatunya dalam hanya waktu sehari  juga .

Mendengar  ungkapan dari Nakahara Miki terlihat  lebih bersemangat  lagi .

Tak lama kemudian Nakahara  menunjukkan sebuah tempat  yang  ingin di tunjukkan oleh  dirinya  pada Miki .




-----------


Miki  dan Nakahara tengah duduk  di sebuah  restoran  hingga seorang  pelayan  datang  dan memberikan makanan yang  mereka  pesan .

Makanan  yang  di tata cantik dan tampak  sangat enak , hingga Miki terlihat  sangat terkagum-kagum melihatnya .

Nakahara  kemudian memberi  tahu nama makanan yang mereka pesan yaitu " Prostiutto di Parma ".

Nama  makanan  yang Miki ikut  ucapkan .

Lalu  Nakahara  memberi  tahu nama makanan selanjutnya  yang bernama " Pancetta " dan satu  makanan lagi bernama " mozarella di buffalo " .

Nakahara mengatakan jika bahan makanan tesebut di  impor  oleh perusahaan milik mereka .

Mendengar  penjelasan dari  Nakahara Miki  ber - oh  ria  dengan sangat  antusias , tak lama kemudian Miki tampak kagum  pada para chef  yang  tengah masak disana yang bisa mereka  lihat  langsung  di tempat mereka  makan .



Mungkin  mereka  hanya  bekerja  dengan angka hitungan dan komputer tapi  disini makanan bisa  mereka  ubah  untuk  bisa membuat  orang  lain tersenyum , dan perusahaan mereka  ikut  andil dalam melakukan itu semua .

Mendengar  hal tsb Miki ikut tersenyum , dan memperhatikan orang - orang  yang  tengah makan dengan wajah  penuh senyuman .

Nakahara  hanya  memperhatikan Miki dengan senyuman dan mengatakan jika semua  ini adalah hasil  dari  yang Miki kerjakan .

Miki  pun mulai memakan makanan tsb  yang  Miki  ungkapkan sangat  enak dan tak  meyangka  dari  bahan yang  begitu  besar  tsb jadi makanan yang sekecil  ini , meski  makanan tsb  bernama aneh  dan sulit di  ungkapkan tapi Miki  sekarang mengerti  mengapa nama masakan ini begitu susah di katakan karna makanan tsb sangat  enak .


Nakahara  hanya tersenyum senang  melihat Miki  yang  menikmati  makananannya .


--------------

Setelah  makan dan malam sudah mulai  larut  Nakahara  pun mengantarkan Miki  untuk  pulang , tapi kemudian Miki mengatakan jika rumahnya  sudah  tak  terlalu  jauh disana  jadi Nakahara cukup mengantarnya  sampai sini  saja .

Nakahara  hanya  mengangguk , kemudian memberikan sesuatu  pada Miki .

Nakahara  menjelaskan jika itu adalah Post Card  dari restoran tempat  mereka  baru makan .



Post Card  yang bergambarkan kota Viena Italy .

Miki mrngucapkan terima kasih  pada Nakahara .

Nakahara  mengatakan jika  dia ingin jujur  bahwa  haru  ini merupakan hari  yang  sangat  menyenangkan baginya karna ada Miki  di  sekitarnya dan dirinya merasa bahagia .

Mendengar  hal tsb Miki tersenyum senang  dan mengungkapkan jika dirinya  pun merasakan  hal  yang  sama dan mulai  besok Miki  akan bekerja sebaik mungkin lagi .

Miki  mengatakan banyak terima kasih  pada Nakahara  untuk  hari  ini yang  Miki  ungkapkan dengan membungkukkan badannya  pada Nakahara .

Nakahara  hanya tersenyum melihat  apa  yang di  lakukan oleh  Miki  padanya kemuadian Nakahara  memberanikan diri  untuk  menyentuh rambut  Miki  yang  masih membungkukkan  badan padanya .

Miki  pun mulai  menegakkan kembali badannya  ,  Nakahara  pun menarik tubuh Miki untuk  bisa  di peluknya .

Nakahara berkata  di  hari  tersebut  saat  Miki  terkunci di  ruang pendingin dirinya sempat  berpikir  bahwa  dirinya  tak  mungkin Miki tak bisa bangkit  lagi tapi saat  melihat  Miki membukakan matanya  di rumah sakit dirinya  sungguh  merasa  lega  dari lubuk  hatinya  .



Miki  hanya  diam mendapat pelukan dari Nakahara  hingga kemudian memberanikan diri  membalas  pelukan  Nakahara dengan membalas  pelukan Nakahara .

Miki  megucapkan terima kasih  pada Nakahara  yang di balas  makin erat  pelukan Nakahara pada Miki .




------------


Keesokan harinya Miki  telah  tiba di kantor  lebih  pagi  dengan meletakkan post card pemberian Nakahara  di  mejanya dan Miki mengatakan jika " Roma  tak  di bangun dalam satu  hari  saja ".



Cangkang  takkan  terbentuk  hanya  dalam satu  hari sambil melap meja  para  senior Miki dan dirinya  takkan bisa  melakukan segala sesuatunya  dalam sehari , dengan wajah bahagia .

Setelah itu  Miki  yang  tengah berjalan dengan membawa  berkas  yang  cukup  banyak dengan tas  kanannya dan tumpukan berkas di tangan kirinya , karna  berat Miki  pun meletakkan sebentar kantung tas nya di  lantai dan mengibaskan tangannya yang terasa kesemutan .

Dari  tempat  Miki  berdiri  dengan posisi  gedung tempat  Miki  yang lebih  tinggi Miki bisa melihat Nakahara  yang tengah  berjalan di koridor  bawah .




Mereka  saling melihat  Nakahara  pun melambaikan tangannya sebentar  takut di lihat  banyak orang  dan Miki  hanya  tersenyum melihat  Nakahara  yang  malu -malu melambaikan tangan padanya .
 
Miki  pun kembali  kembali  melakukan perjalanannya dan mengangkut  kembali  berkasnya  kembali  dengan penuh semangat .


------------


Miki  tengah merapihkan pakaiannya  di  ruang  ganti  hingga tak  lama kemudian Marika  muncul masuk ke ruangan ganti .

Miki  menyapa Marika yang  baru  masuk  hingga kemudian terdengar suara getar  hp yang  menandakan pesan masuk  ke  hp milik Miki .

Miki  pun membuka pesan dari hp nya  yang  ternyata dari  Nakahara yang  mengajak Miki  untuk  makan malam setelah pulang kerja , dan Nakahara  akan menunggunya  jam 7 malam .

Melihat  sms  tsb Miki  tampak senang , hal yang  di  perhatikan oleh Marika  yang  jelas  tak menyukai ekspresi  bahagia  Miki .



Dalam sebuah ruangan semua berkumpul untuk melakukan  rapat ,  Sano-san tengah mengumumkan jika minggu depan tim  mereka  akan bertanggung jawab untuk  acara para  mahasiswa  yang  akan melakukan job hunting  di  perusahaan mereka dan mereka  juga bertanggung  jawab  atas makanan  yang  akan dihidangkan .

Disaat  Miki  tengah  rapat Marika  dengan berani mengambil hp Miki dan melihat  isi  hp Miki .

Di  dalam ruangan rapat  kemudian Sano-san menyuruh Kudo  mengawasi  pekerjaan yang  di  lakukan oleh  Miki .

Setelah  rapat  selesai Kudo  langsung menjelaskan apa  yang harus  Miki  lakukan yaitu  menyiapakan segala keperluan untuk  acara  tsb .

Para senior  mengatakan jika  acara  tsb sukses  dan para mahasiswa baru tsb lulus  bisa  saja membuat salah satu  karyawan disana terdepak  keluar dari  perusahaan .
 
Sindiran  yang  jelas di  tujukan untuk Miki , Miki yang  mendengar  hal tsb hanya  mampu  diam tak  mengatakan apa - apa selain diam mendapat  tekanan dari para seniornya .





Bersambung ....  Ke episode 2 part-3









No comments:

Post a Comment