Saturday, May 21, 2016

Sinopsis : Nakanai to Kimeta Hi episode 1 part- 3



Sinopsis : Nakanai to Kimeta Hi episode 1 part-3


Miki pun sampai ke  rumah sakit  yang  dia tuju  dengan lari  tergesa meski   tampak sudah sepi  karna telah larut  malam , tapi  ternyata sang dokter  yang menangani Ai masih berada di rumah sakit .
Miki dan dokter pun mulai  melakukan konsultasi  tentang keadaan Ai pada saat ini , dokter mengutarakan keadaan Ai sekarang merupakan cedera  yang Ai dapat  ketika Ai  masih berumur  empat  tahun , kecelakaan yang membuat Ai  harus mengalami cedera di betis kaki kanannya , Miki mengangguk mengiyakan .
Dokter kemudian memperlihatkan hasil rontgen kaki  ai  yang patah , dokter mengatakan jika keadaan kaki Ai memang parah  tapi kemungkinan besar masih sangat mungkin untuk di obati hingga bisa seperti  semula , tapi perlu di  ingat  jika  masa penyembuhannya bisa memakan waktu berbulan - bulan .


Miki hanya mengangguk  tanda mengerti .
Dokter bertanya pada Miki apakah ada yang ingin di tanyakan oleh Miki  .
Miki bertanya  apakah  Ai  telah menceritakan bagaimana kronologis  kejadian kecelakaan tsb .
Dokter menjawab jika dirinya telah mendengarnya tetapi  Ai  tidak menceritakan dengan rinci karna mungkin Ai tak terlalu mengingatnya .
Miki tampak terdiam dan melamun mendengar  jawaban dari dokter , hingga  bayangan masa lalu  muncul di kepala Miki .


Tampak Ai  yang masih berumur 4 tahun tengah menangis berteriak memanggil Miki dengan keadaan tengah berada di pohon yang cukup tinggi , Miki yang kecil berusaha mengangkat tangga besi  yang terjatuh tapi tangga besi  tsb dirasa sangat  berat  oleh Miki , Miki panik karna Ai yang terus menangis dan memanggil dirinya , Miki akhirnya meninggalkan Ai untuk mencari bantuan tapi karna tak mengatakan apa-apa Ai menganggap Miki  akan meninggalkannya  hingga Ai menjatuhkan diri kemudian berteriak jika dirinya merasa kesakitan di bagian kakinya hal yang membuat Miki merasa kaget dan bersalah .
Miki mengatakan  jika semua  adalah kesalahannya , hingga  Miki kemudian berdiri  dan membungkukkan badan untuk merawat Ai  sebaik mungkin  dokter pun menganggukkan kepala berjanji pada Miki .

----------


Miki pun mengunjungi ruang rawat Ai yang telah tertidur , merasa Ai tengah sangat lelap tertidur Miki pun memutuskan untuk tak mengganggu Miki dan memilih untuk pulang , tapi kemudian Ai melindur  dan memanggil Miki dengan tangan yang hendak meraih sesuatu .
Miki pun kembali membalikkan badan dan meraih tangan Ai sebagai pegangan , saat mereka berpegangan tangan Ai tampak tersenyum dalam tidurnya , yang membuat Miki merasa lega .

------------



Kesokkan paginya suara wekerr berbunyi dengan keras di atas nakas di samping tempat tidur Miki , waktu yang telah menunjukkan jam 6 pagi lebih tapi dengan wajah malas Miki mematikan Wekker  tsb dan memilih menyembunyika diri di bawah selimutnya , hingga tak lama kemudian Miki membuka selimutnya dan mengatakan jika dirinya harus pergi kerja dan bangkit dari tempat tidurnya .



 
Miki berjalan tergesa menuju kantor kerjanya tapi saat tiba di lobby kantornya semua tampak lengng dan sepi tak ada satu orang pun , Miki bergegas  ke ruangan kerjanya  yang hasilnya sama tampak sepi  tak  ada satu orang pun , Miki pun mengelilingi ruangan kantor  mencari  seseorang  dan setelah berkeliling akhirnya Miki bertemu dengan cleaner  yang tengah membersihkan lantai dengan vakum cleaner .
Hingga Miki harus berteriak untuk memanggil cleaner tsb , Miki bertanya  pada Cleaner tsb  kenapa bisa  tak  ada orang di sana .
Cleaner tsb mengatakan jika semua orang  tengah berada di aula  untuk menghadiri upaca  hari peringatan hari jadi perusahaan mereka .


Mendengar  hal  tsb Miki tampak terkejut  dan langsung berlari  menuju  ruangan aula , dengan bernarasi dalam hati  jika pintu  yang dia pikir  untuk masuk ke dunia sosial dan berpikir  disana ada masa depan yang cerah menunggunya itulah yang dia  selalu pikirkan ( dengan terus berlari kemudian masuk lift  lalu  kembali berlari menuju aula yang di tuju dengan terus berlari  ).


Miki pun tiba  di  aula yang di tuju dan saat Miki tiba  di sana sebagai orang- orang yang terlambat  dalam acara tsb membuat  Miki menjadi objek tontonan utama disana dengan pandangan cukup sinis  dari semua  orang .


Miki berkata  dalam hati jika  tak  ada tangga titian untuk dirinya menuju impiannya , masih  dengan tatapan orang-orang  yang mendelik ke Miki dengan sinis  hingga semua orang mulai kembali saat  ada pengumuman  jika upacara hari  jadi perusahaan mereka  yang ke 60 telah selesai .
Semua  orang membubarkan diri untuk meninggalkan aula kecuali dari tim makanan Italy  yang masih memelototi Miki yang datang telat , Tachibana yang ikut  diam mendapat panggilan dari atasannya untuk segera ikut dengan tim mereka , sementara Kirino memandangi tim makanan Italy dan Miki yang tengah jadi sorotan .
Sano  dan  yang  lainnya  tak berkata  apa-apa hanya  kemudian meninggalkan begitu saja Miki yang di ikuti yang lainnya dan memperlakukan Miki seolah tak  berada disana .
Miki berkata  dalam hati  jika  keberadaannya  pada saat  ini sudah meghilang begitu saja , Miki masih berdiri  di  aula sendiri  yang telah sepi  dan keadaan gelap karna lampu telah di matikan , Miki tampak Shock dan terkejut  dengan apa yang baru di alaminya .


Tak lama dengan gontai Miki menuju ruangan kantornya yang ternyata sepi juga disana , Miki kemudian melihat kertas  yang telah di remas di atas meja kerjanya dua kertas  yang menunjukkan sebuah pengumuman untuk dirinya , melihat kertas tsb Miki terlihat tampak kesal dan marah hingga melempar kertas tsb ke lantai .
Miki kemudian menuju atap kantor  yang sepi  untuk menangisi apa  yang terjadi pada dirinya hari  ini meski suasana sedihnya terganggu saat mendengar  seseorang yang membuka pemantik api  yang ternyata adalah Kirino  yang telah berdiri  disana untuk menyalakan rokoknya .
Kirino bertanya  apakah Miki tak akan ikut  dengan bus melakukan perjalanan kerja .
Miki menjawab jika dirinya  tak  tahu  apa harus  ikut  atau tidak , karna setelah  apa  yang  terjadi Miki  mengerti  semua  tak  bisa  hanya di selesaikan dengan meminta maaf , karna Miki tahu semua  orang telah menganggapnya sebagai biang masalah dan mereka  takkan memaafkan dirinya , bahkan Miki tak mampu memaafka dirinya sendiri  setelah melakukan hal yang sangat memalukan tsb , tapi  hal yang paling berat untuknya  karna Miki merasa  tak  tahu  harus melakukan apalagi . Saat  pertama masuk ke perusahaan ini Miki berpikir  jika para orang yang  perusahaan ini sangat ramah dan baik hingga Miki ingin bekerja di perusahaan ini , tapi sekarang Miki berpikir  jika semua  orang yang berada disini adalah musuh bagi dirinya , apakah perusahaan ini memeng seperti  ini karna Miki tak pernah berpikir  hal kejadian seperti ini akan terjadi , Miki ingin melakukan hal terbaik yang dia mampu disini .


Miki kembali menangis setelah mengungkapkanya semua itu pada Kirino .
Kirino yang awalnya diam kemudian mengatakan jika hanya ada satu hal yang harus  di lakukan Miki karna Miki  yang bisa melakukannnya , yaitu  dengan cara memperbaiki apa  yang  telah Miki lakukan disini  karna hal tsb  yang bisa mempertahankan Miki untuk bisa berada di  lingkungan perusahaan .
Kirino kemudian mengatakan jika Miki ingin bertahan di perusahaan tsb Miki harus kuat jangan berjuang untuk melindungi diri Miki sendiri karna hal tsb bukan satu-satu jalan , jika Miki tak bisa mengenali lingkungan dimana mereka berada maka lebih baik Miki berhenti saja .


Kemudian Kirino meninggalkan Miki  yang masih berdiri  di atap sendiri  dengan menitikan air  mata dan menangis  disana denga wajah  yang tampak berpikir  setelah mendengar  nasihat  dari Kirino .

Di  bawah gedung  kantor  sana semua  orang tampak menunggu dengan bosan sambil melirik terus jam tangan mereka dengan wajah kesal hingga semua menatap heran dengan kedatangan Miki kesana dengan tatapan sinis .
Miki melewati mereka tampak menoleh sedikitpun menuju bus  yang telah menunggu mereka, hingga seseorang berkomentar  jika seharusnya Miki telah mengundurkan diri .

Mendengar  ucapan tsb Miki menghentikan langkahnya kemudian mengatakan jika Miki  tak pernah  berpikiran untuk berhenti .


Pernyataan Miki yang mendapat  banyak reaksi  dari  tim makanan Italy hingga mereka pun segera naik  menuju bus sama seperti Miki .
Di  dalam bus Miki  hanya duduk sendiri  disana dengan wajah tampak berpikir  keras untuk terlihat  tampak kuat di mata semua orang .

-------------
Setelah sampai  di tempat  yang mereka  tuju  semua  bersiap  untuk memakai jaket  yang akan mereka  kenakan termasuk Miki dan Tachibana .
Miki dan Tachibana  mendapat  penjelasan dari  atasan Tachibana  jika semua  produk  yang mereka  pasarkan untuk sementara waktu  di simpan disana sebelum di edarkan ke konsumen mereka .
Saat mereka tengah berjalan  Miki dan Tachibana berpasan dengan Nakahara  yang juga  tengah berada disana , Nakahara menyapa  atasan Tachibana yang bernama Suzuki yang merupakan temannya .
Suzuki bertanya  kenapa Nakahara bisa berada disana . Nakahara menjawab jika dirinya disana untuk mengechek semua barang yang mereka terima dari francis yang datang pagi ini dari kapal .
Nakahara menyapa Miki yang berada disana , dan membenarkan pernyataan Miki yang bekerja di bagian makanana internasional .
Suzuki bertanya bagaimana mereka bisa saling kenal .
Nakahara menjawab jika mereka berkenalan karna satu urusan .
Tachibana pun mulai memperkenalkan dirinya pada Nakahara sebagai Marika Tachibana yang bekerja dengan di bawah tim Suzuki .
Meski Tachibana alias Marika  mencoba mencari perhatian  Nakahara , Nakahara ternyata lebih  untuk bertanya pada Miki di banding mengobrol dengan Marika .
Miki menjawab meski banyak hal yang telah terjadi Miki akan memulainya lagi mulai sekarang .
Melihat Miki yang baik-baik saja Nakara mengatakan untuk melakukan hal terbaik dari Miki memberi semangat .
Miki mengiyakan ucapan Nakahara .
Setelah itu Nakahara pamit meninggalkan mereka bertiga dan megucapkan sampai jumpa .


Marika tampak memikirkan sesuatu setelah  melihat  keakraban Nakahara dan Miki .
Suzuki  menyuruh Marika dan Miki  untuk mengechek  dan membaca daftar yang berada  di  kertas .
Mereka  bertiga  pun masuk ke ruang pendingin yang sangat dingin seperti di kutub utara , Suzuki berkata jika suhu dalam ruangan ini mencapai minus 20 derajat dan akan berbahaya  jika mereka berada di sana jika lebih dari  2  jam , jadi mereka meminta segera membereskan pekerjaan mereka .


Mereka mulai mengechek  barang , setelah itu Suzuki pamit dan meminta mereka berdua menyelesaikan pekerjaan mereka .
Miki dan Marika kembali melanjutkan pekerjaan mereka  dan mencocokan daftar  yang  sesuai di kertas mereka .
Marika bertanya  dengan panggilan Kyuu-cha yang Nakahara sebut .
Miki menjawab jika panggilan itu muncul karna namanya yang hampir sama dengan angka 9 .
Marika  mengatakan jika panggilan tsb sangat imut  untuk  di gunakan Miki . Miki hanya tertawa kecil .
Marika kemudian bertanya  apakah mereka berdua telah pergi kencan .
Miki mengibas tangan tanda jika mereka  tak  pernah berkencan .
Tiba-tiba mereka mendengar  barang yang jatuh dan benar saja beberapa karton jatuh ke bawah , melihat hal tsb Miki langsung meminta Marika untuk memegang papan jalannya  dan merapikan karton  yang jatuh .


Tak lama kemudian Marika mendapat panggilan untuk membantu Suzuki  untuk melakukan sesuatu dan Marika pun pamitan ke Miki  yang masih membereskan barang  , Marika  pun pergi menuju tim kerjanya .
Miki melanjutkan untuk membereskan barang-barang yag jatuh tsb dan kemudian melanjutkan mengechek barang meski kemudian Miki ingat jika papan jalannya  sudah tak  ada dan baru  ingat  jika dia  menitipkanya  ke Marika .


Miki pun langsung menuju pintu dan berusaha  membukannya  dengan tangan kosong yang ternyata sia-sia  .
Marika  yang berada  di ruangan mengingat  jika  dia  di titipkan papan jalan oleh Miki , Marika  tampak memikirkan sesuatu melihat papan jalan Miki .
Tim dari Wine  mengajak Marika yang tengah berpikir untuk segera mengganti baju  karna mereka akan segera  membereskan pekerjaan mereka sebelum jam 2 .
Miki  yang  berada di  ruang pendingin tampak bingung , hingga Miki melihat papan tombol untuk  kunci disana , Miki mulai mengingat ada no pass word  yang berada di kertas kerjanya .
Miki mulai habis  akal mulai menggedor  dan berteriak meminta tolong kemudian mencoba menekan no yang Miki ingat  ke papan kunci yang Miki coba tapi ternyata salah .


Marika tampak sibuk dengan pekerjaannya sementara itu Miki mencoba interpone tang berada disana berharap seseorang ada yang mengangkat panggilannya .
Tim yang telah kembali ke bus langsung membicakan Miki  yang  tak  ada disana  yang  kemungkinan telah pulang  begitu saja , meski telah  bersikap sok kuat di depan mereka dan mulai membicarakan Miki .
Sano kemudian bertanya  pada Marika tentang keberadaan Miki , Marika  menjawab jika dia tak tahu dimana Miki , meski kemudian Marika tertawa aneh ( jahat bangeut ni orang ternyata ).


Sementara  itu Miki berusaha mendobrak pintu dengan tangga besi mencoba membuat kegaduhan dan sesesorang bisa mendengarnya .


Nakahara  datang ke ruangan tempat dari perusahaannya  tadi  datang  dan merasa aneh melihat buku dan name tag yang berada di  tempat sampah .
Miki yang tengah berusaha keras mulai megingat Marika  yang membawa papan kerjanya .
Nakahara  yang penasaran kemudian mengambil name tag tsb yang ternyata milik Miki yang membuat Nakahara terkejut .



Bersambung ..... ke episode 2 part-1



Komentar : Ga berasa udah menelantarkan sinopsis drama ini meski ternyata  ada  yang mau  baca juga , Dorama ini memang drama bangeut  karna sosok Miki sebagai protagonis sudah menghadapi hal yang kurang menyenangkan dari mulai episode awal  .
 
Niatnya  sih  mau  vakum tapi  kalau  ga  ngepos ternyata  gatel  juga mumpung  lagi  ada waktu  aku  bakal berusaha menyelesaikan sinopsis  ini dalam jangka waktu  yang tidak terlalu lama dan setiap hari bisa di update  , semoga tidak aral melintang juga masih  ada  yang mau  baca dan penasaran ma sinopsis  drama ini , sampai jumpa .














No comments:

Post a Comment